Kampung
Kreatif Dago Pojok
Warna
adalah hal yang paling di sukai oleh anak anak.warna bisa membuat hati mereka
menjadi riang.bermain warna dengan menggunakan cat tembok di atas media yang
lebar sangat memberikan kebebasan buat mereka.seperti yang terjadi di kampung
kreatif Dago Pojok.kang Rahmat Jabaril seperti menjadi artis di kampung
tersebut.kanvas ukuran 300x300 centimeter yang bakal menjadi karyanya dengan
sukarela di corat-coret oleh segerombolan anak-anak...begitu juga Ki Suhardi
saat melukis Doger Monyet yang saat itu di sewa sebagai model lukisan
seniman-seniman muda,kanvas ki suhardi tak luput dari coretan anak-anak.sampai
beliau harus berfikir keras buat menutupi coretan para teroris kecil ini.
Ruang
expresi yang semakin sempit di bandung
tak membuat Kang Rahmat berhenti berkarya.terbukti Kampung Dago Pojok bisa
menjadi kampung yang jadi tujuan utama bagi Rombongan Disporbudpar kota
cirebon,pejabat Bank Indonesia serta pengusaha batik sebagai bahan study.di
sana mereka disuguhi mural yang cantik-cantik dengan panjang ratusan meter
karya mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di indonesia.dan membuat Kang Rahmat
keliling indonesia.
Ruang-ruang
alternatif seperti ini sudah seharusnya di terapkan di seluruh pelosok kampung.dengan mengangkat seni
budaya sekitar,makanan khas,adat istiadat,serta menjadikan kampung sebagai
tujuan wisata edukasi.
Kalau
anak-anak kota dengan sombongnya bisa menjadi juara game on line...anak-anak
kampung bisa dengan bangganya melukis tembok besar dan menaklukan kerbau di
sawah...kenapa tidak
Tidak ada komentar:
Posting Komentar