Jumat, 14 Desember 2012

Kampung Kreatif Dago Pojok


Kampung Kreatif Dago Pojok
Warna adalah hal yang paling di sukai oleh anak anak.warna bisa membuat hati mereka menjadi riang.bermain warna dengan menggunakan cat tembok di atas media yang lebar sangat memberikan kebebasan buat mereka.seperti yang terjadi di kampung kreatif Dago Pojok.kang Rahmat Jabaril seperti menjadi artis di kampung tersebut.kanvas ukuran 300x300 centimeter yang bakal menjadi karyanya dengan sukarela di corat-coret oleh segerombolan anak-anak...begitu juga Ki Suhardi saat melukis Doger Monyet yang saat itu di sewa sebagai model lukisan seniman-seniman muda,kanvas ki suhardi tak luput dari coretan anak-anak.sampai beliau harus berfikir keras buat menutupi coretan para teroris kecil ini.
Ruang  expresi yang semakin sempit di bandung tak membuat Kang Rahmat berhenti berkarya.terbukti Kampung Dago Pojok bisa menjadi kampung yang jadi tujuan utama bagi Rombongan Disporbudpar kota cirebon,pejabat Bank Indonesia serta pengusaha batik sebagai bahan study.di sana mereka disuguhi mural yang cantik-cantik dengan panjang ratusan meter karya mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di indonesia.dan membuat Kang Rahmat keliling indonesia.
Ruang-ruang alternatif seperti ini sudah seharusnya di terapkan di  seluruh pelosok kampung.dengan mengangkat seni budaya sekitar,makanan khas,adat istiadat,serta menjadikan kampung sebagai tujuan wisata edukasi.
Kalau anak-anak kota dengan sombongnya bisa menjadi juara game on line...anak-anak kampung bisa dengan bangganya melukis tembok besar dan menaklukan kerbau di sawah...kenapa tidak 





Tidak ada komentar:

Posting Komentar